DPR Tegaskan MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GLOBALBANTEN.COM, Jakarta | Anggota DPR RI Said Abdullah, tidak setuju jika program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan sementara.

Ide untuk menghentikan sementara program tersebut lantaran belakangan ini banyak siswa sekolah yang keracunan usai menyantap MBG di sekolah.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua DPP PDIP tersebut justru meminta agar adanya evaluasi mendalam terlebih dahulu terhadap proses produksi MBG hingga penyaluran ke sekolah-sekolah.

“Maka harus segera dilakukan deteksi oleh pemerintah. Di titik mana saja dan apa penyebabnya? Apakah karena rantai pasok dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) ke sekolah terlalu panjang?” kata Said saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/9).

Menurut Ketua Banggar DPR RI ini proses penyaluran MBG yang dilakukan saat ini jangkauannya cukup banyak dan penyaluran menjangkau cukup luas sehingga perlu penguatan sistem distribusi agar lebih cepat.

Baca Juga :  IndexPolitica : Pilpres Akan Dua Putaran

Dimana, kata dia, setiap satu SPPG harus melayani 3.000 siswa. Jumlah tersebut terbilang cukup besar untuk dilayani oleh satu SPPG.

“Apakah karena rantai pasok dari SPPG ke sekolah terlalu panjang? Karena 1 SPPG melayani 3.000, apakah itu bisa diperpendek? 1 SPPG cukup 1.500. Sehingga makanan bergizi gratis yang sampai di sekolah itu masih fresh from the oven,” kata Said.

Terhadap fenomena yang terjadi saat ini, Said cenderung meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan evaluasi bukan menghentikan sementara program tersebut.

Baca Juga :  Kanwil IX Jakarta 2 Serukan dan Dukung Penuh Program Badai Emas Pegadaian 2025

Kata dia hal lain yang bisa diinisiasi yakni terkait rentang waktu proses pengolahan makanannya.
“Tidak berarti ada konklusi harus di-stop. Jangan. Lebih baik mari kita deteksi dini, di mana letak masalahnya. Apakah karena jam 2 malam baru masak, sedangkan jam 12 pagi itu kan sudah 14 jam tersendiri. Jadi perlu pola baru,” tandas Said.

Berita Terkait

Integrasi Dua Program, Prabowo-Gibran Bangkitkan Ekonomi Lokal
Sahabat Presisi Apresiasi Survei Kompas, Bukti Reformasi Polri Makin Dirasakan Publik
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Bentuk Apresiasi Sebagai Bapak Pembangunan
Tokoh Muhammadiyah dan NU: Soeharto & Gus Dur Pahlawan Keteladanan Pemimpin Bangsa
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Menguat, Pengamat: Kita Perlu Dewasa Membaca Sejarah
Warisan Pembangunan dan Fondasi Ekonomi Kuat, Soeharto Layak Sandang Gelar Pahlawan Nasional
Momentum Hari Pahlawan, Tokoh Bangsa Dorong Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Dari Kontroversi Aqua, Terbitlah Maklumat Salemba 2025

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 20:59 WIB

Integrasi Dua Program, Prabowo-Gibran Bangkitkan Ekonomi Lokal

Jumat, 14 November 2025 - 15:05 WIB

Sahabat Presisi Apresiasi Survei Kompas, Bukti Reformasi Polri Makin Dirasakan Publik

Senin, 10 November 2025 - 16:26 WIB

Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Bentuk Apresiasi Sebagai Bapak Pembangunan

Minggu, 9 November 2025 - 22:51 WIB

Tokoh Muhammadiyah dan NU: Soeharto & Gus Dur Pahlawan Keteladanan Pemimpin Bangsa

Sabtu, 8 November 2025 - 16:18 WIB

Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Menguat, Pengamat: Kita Perlu Dewasa Membaca Sejarah

Berita Terbaru