GLOBALBANTEN.COM,Solear | Warga RT.1/1 Kp.Cireunde Ds.Cikareo Kec.Solear merasa resah atas keberadaan bangunan di area pemakaman di Kp.Cireundeu.
Usut punya usut dari beberapa info yang didapat, bangunan yang berupa mushola dan gapura di bangun di atas lahan wakaf yang peruntukan pasilitas makan untuk warga sekitar.
Keresahan warga atas berdirinya bangunan musholla, pasilitas MCK serta pembangunan gapura itu dinilai dapat menimbulkan penyempitan lahan untuk pasilitas makan bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui bangunan itu di bangun oleh warga atas nama Ustd.IW, yang mengaku sebagai cicit dari ahli waris.
Atas polemik itu, pihak pemerintah desa Cikareo melakukan rapat koordinasi dengan mengundang yang bersangkutan serta para tokoh agama serta tokoh masyarakat di aula kantor desa Cikareo, namun yang bersangkutan tidak hadir, ucap Abdul Azid selaku Kepala Desa.
Atas laporan dan keresahan warga atas adanya bangunan yang berada di area pemakaman itu, karena pihak ahli waris pun tidak menginginkan adanya bangunan itu meski Ustad. IW menurut informasi secara keturunan adalah sebagai cicit, namun yang untuk beberapa ahli waris setatus nya sebagai cucu itu pun menolak.
Yang kedua atas bangunan itu, warga mengeluhkan bahwa lahan wakaf itu menyempit mereka mengeluhkan bagaimana nanti jika ada warga yang wafat nanti, jelas Azid pada Selasa (1/5/2024).
Ya kita udah undang yang bersangkutan, namun tidak datang, ada informasi sampai ke saya kalau mau ketemu dengan Ustad IW gak usah ramai-ramai, maka saya selang beberapa hari menemui dia di rumahnya.
Menurut keterangan Ustad.IW saat itu saya kerumah nya dengan didampingi ketua MUI, dia membangun itu karena merasa sebagai bagian dari ahli waris dan yang kedua bahwa dia ada amanat bahwa disitu ada makom keramat yang dia sebutkan Abah Jenggot yang dia yakini bagian sesosok waliyullah, imbuh Azid.
Jangan sampai keberadaan bangunan itu meresahkan warga kami, karena pada saat itu lahan tersebut milik beberapa keluarga untuk mewakafkan lahan milik mereka untuk pasilitas umum dijadikan pemakaman untuk masyarakat sekitar, ungkapnya.
Kami juga melihat mau ada bangunan baru lagi, menurut informasi akan di bangun MCK, kalau gapura yang didepan itu baru selesai di bangun, yang di pintu gerbang ada 2 patung macan, ungkap Azid.
Ya kita sebagai kepala desa menginginkan agar wilayah kita jangan sampai ada keresahan, apalagi berujung ke arah kegaduhan, dan maka itu kami akan upayakan segala sesuatunya situasi aman terkendali, dengan komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Forkopimcam untuk memusyawarahkan karena menyangkut masyarakat banyak, tutupnya.
(Zk)