Rektor ITB Achmad Dahlan; Pamor Indonesia Sebagai Tuan Rumah KTT Archipelagic and Island States (AIS)

Selasa, 10 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KTT AIS Forum 2023

KTT AIS Forum 2023

Globalbanten.com | Archipelagic and Island States merupakan sebuah organisasi yang membawahi segala negara kepulauan yang ada di dunia. Archipelagic and Island States atau yang biasa disingkat AIS ini mewadahi kepentingan-kepentingan seperti Kerjasama ekonomi, iklim di negara kepulauan, dan penanganan permasalahan global lainnya. AIS memiliki sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) dimana KTT tersebut nantinya akan dihadiri oleh kepala negara dari negara-negara anggota AIS itu sendiri. Sampai saat ini, Archipelagic and Island States (AIS) tercatat memiliki anggota sebanyak 51 negara.

AIS sampai saat ini berhasil merangkul semua negara kepulauan baik negara yang masih berkembang maupun negara maju sekalipun. Dengan adanya hal ini, Indonesia tentunya dapat mengambil kesempatan dan keuntungan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya dilalui atau terjadi kepada negara-negara dengan kondisi geografis yang sama, yakni negara kepulauan.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki pulau tercatat sebanyak 17.508 pulau diberikan sebuah kesempatan yang sangat menguntungkan bagi kemajuan bangsa Indonesia yakni menjadi tuan rumah KTT AIS tahun 2023. KTT AIS akan menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukkan keistimewaan dan keindahan bangsa Indonesia.

“Sebenarnya hal ini merupakan hal rutin dan koordinatif bagi negara-negara anggota AIS. Kalau tidak ada hambatan apapun, KTT akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 10-11 Oktober. AIS merupakan sebuah forum yang mewadahi Kerjasama antara negara kepulauan yang tersebar di seluruh dunia. AIS Forum hadir sebagai wadah untuk berkolaborasi memecahkan permasalahan global, terutama di bidang kemaritiman dan kelautan, dan juga memecahkan permasalahan perubahan iklim kelautan.” Ujar Dr. Mukhaer Pakkanna, SE., MM. selaku Rektor ITB Ahmad Dahlan seperti diwawancara pada Kamis (05/10/2023).

Kesempatan sebagai tuan rumah KTT AIS ini selain sebagai ajang memperkenalkan keindahan dan keistimewaan Indonesia, kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebagai media bagi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan ilmu berguna yang berasal dari negara-negara kepulauan lain yang dapat diimplementasikan kepada kondisi kemaritiman Indonesia agar dapat menjadi lebih maju.

Karena KTT AIS ini merupakan event yang penting bagi keberlangsungan maritim di Indonesia, langkah-langkah yang diambil pun harus hati-hati. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan langkah-langkah strategis sehingga KTT AIS dapat berjalan secara maksimal.

“Bagi Indonesia, KTT AIS menjadi ajang untuk mengartikulasikan kepentingan. Indonesia memiliki kekuatan yang ‘tidak terbatas’ di bidang maritim. Berdasarkan data dari ood and Agriculture Organization 2019, Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70 persen potensi minyak . Dari angka ini hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan dimanfaatkan.’ Jelasnya

Indonesia juga harus mencontoh beberapa negara kepulauan yang maju, yakni Indonesia harus mencontoh bagaimana cara mereka mengelola bidang maritimnya. Lalu, cara mereka dapat diimplementasikan berdasarkan keadaan maritim Indonesia saat ini.\

Yang kita semua harapkan adalah Indonesia dapat maju dan memberdayakan semua potensi sumber daya alamnya dan dipergunakan demi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia dan semoga dengan adanya KTT AIS ini, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

“Kita berharap agar kelautan Indonesia kedepan menjadi arus utama pembangunan nasional dengan memanfaatkan ekosistem perairan laut beserta segenap sumberdaya yang terkandung di dalamnya secara berkelanjutan untuk kesatuan, kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Dalam konteks inilah interaksi antara Negara yang memiliki kepentingan yang sama harus didialogkan dalam KTT AIS.” Tutup Dr. Mukhaer Pakkanna, SE., MM.

Baca Juga :  Kunjungan Paus ke Indonesia, Tokoh Agama Tegaskan Pentingnya Toleransi dan Perdamaian

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Natal 2023, Kapolres Pantau Sterilisasi Gereja Oleh Tim Jibom Polda Metro Jaya di Tangerang

Berita Terkait

Sejalan dengan Prinsip Supremasi Sipil, Tak Ada Isu Dwifungsi dalam Revisi UU TNI
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Pada Kejaksaan Agung, Lakukan Penahanan Dua advokat MS dan AR Kasus Suap
Suap Rp60 Miliar Untuk Pengaturan Putusan, Ketua PN Jaksel Ditetapkan Tersangka
Dewan Pers Patahkan Gugatan Hendry Ch Bangun, Legal Standing Dipertanyakan!
Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi
Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan
Intip Kisah Sukses Saidah, Agen Brilink yang Punya Bisnis Beromset Ratusan Juta
BPLH Targetkan Pembentukan 83.451 Bank Sampah Baru Kurun Waktu 4 tahun

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 09:39 WIB

Sejalan dengan Prinsip Supremasi Sipil, Tak Ada Isu Dwifungsi dalam Revisi UU TNI

Minggu, 13 April 2025 - 19:29 WIB

Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Pada Kejaksaan Agung, Lakukan Penahanan Dua advokat MS dan AR Kasus Suap

Minggu, 13 April 2025 - 18:44 WIB

Suap Rp60 Miliar Untuk Pengaturan Putusan, Ketua PN Jaksel Ditetapkan Tersangka

Selasa, 25 Maret 2025 - 02:36 WIB

Dewan Pers Patahkan Gugatan Hendry Ch Bangun, Legal Standing Dipertanyakan!

Rabu, 19 Maret 2025 - 01:41 WIB

Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Patroli Rutin Kewilayahan, Polsek Batuceper Amankan Dua Pelaku Curanmor

Minggu, 20 Apr 2025 - 18:19 WIB