GLOBALBANTEN.COM | Penyelenggara open trip ini terlihat dari awal sudah tidak jelas. Mulai dari pemberangkatan hingga pelaksanaan kegiatan open trip pendakian tersebut.
Di ketahui open trip yang diselenggarakan oleh “Jabodetabek Adventure” ini di laksanakan pada 12 April 2024. Namun kegiatannya tidak seperti yang diharapkan. Sejumlah peserta terlantar di sunrise camp, sehingga mereka harus survive untuk membuat tenda seadanya menggunakan Ponco dan peralatan seadanya untuk menghindari kedinginan yang dirasakan.
Kronologisnya, panitia sudah lebih dulu naik ke atas dengan membawa tenda peserta pada pukul 15.00 wib, dan akan mendirikan tenda terlebih dahulu di tempat camp. sementara peserta berangkat pada pukul 17.00 wib. Salah satu panitia mengatakan bahwa rencana camping akan berada di pos lembah suci sunset camp. Peserta tiba di pos tersebut pada pukul 21. 15 wib. dengan menahan dingin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun panitia belum ada di tempat tersebut. Hingga peserta mendirikan bivak dengan poco dan bahan yg ada. Selang beberapa jam kemudian panitia datang pada pukul 00.30 wib. Sementara peserta sudah pasrah dengan keadaan terlantar, bahkan ada yg tidur hanya beralaskan matras dan sleeping bag saja. Sementara peserta Open trip membayar dengan bayaran yang tidak murah.
Di pamflet yang mereka buat tertera bahwa makan dua kali, tapi tidak dijelaskan apakah itu makan di gunung, atau Sebelum atau sesudah pendakian. Sehingga peserta tidak membawa logistik yang memadai, dan akhirnya peserta tidak dikasih makan selama pendakian berlangsung.
Fakhrizal, salah satu peserta Open trip tersebut mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap penyelenggara.
“Saya sangat kecewa dengan panitia, ko bisa peserta sudah sampai area camp, panitia tidak ada satupun, mereka mau membunuh kami perlahan-lahan.” Kesalnya, pada Minggu (14/4/2024).
Bang Acil salah satu peserta lainnya juga mengungkapkan kekesalannya pada penyelenggara Open Trip tersebut
“Dari awal kegiatan ini sudah bermasalah,. Mulai dari pemberangkatan yg dijanjikan pukul 22.00 wib tapi malah pukul 04.15 wib.
Kita terlantar sudah dari tempat meeting point (Jakarta), komunikasinya sangat tidak baik, tidak sesuai rencana awal dan masih banyak lagi. Saya ga akan lagi-lagi ikut open trip sama mereka.” Kesalnya.
Semoga ini dapat menjadi pembelajaran untuk penyelenggara open trip lainya agar lebih memperhatikan keselamatan peserta ketimbang keuntungan yang mereka dapatkan.
(Zk)