Globalbanten.com | Kehadiran pelaku usaha impor sangat berharap dapat bersinergi dengan Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 tahun 2023, sekaligus melakukan sosialisasi PP No.46/2023. PP ini mengubah beberapa ketentuan dalam PP Nomor 28 Tahun 2021.
Beberapa perubahan yang diatur dalam PP ini terhadap ketentuan dalam PP Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian antara lain ketentuan terkait neraca komoditas, importasi Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong bagi Industri, dan standarisasi Industri,
Sehingga dapat semakin meningkatkan pembangunan Industri nasional yang mengantarkan kepada terciptanya struktur ekonomi yang mandiri, sehat, dan kukuh guna mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rabu, 8/11/2023. Sedikitnya 300 perusahaan importir turut hadir dalam kegiatan tersebut yang dilaksanakan di Hotel Santika Jakarta, dalam acara Rakernas Ginsi ke-ll bertema ‘Optimalisasi Peran GINSI dalam Membantu Permasalahan yang Dihadapi Anggota’, acara ini rutin di adakan satu kali dalam satu tahun oleh GINSI.
Dalam pidatonya secara virtual, Sekretaris Menko Perekomian Susiwijono mengemukakan GINSI sebagai mitra utama pemerintah dalam menetapkan regulasi di bidang perdagangan internasional maupun impor.
“Kami sangat mengapresiasi peran GINSI selama ini. Kami tegaskan disini kalau ada masalah teknis dilapangan terkait importasi dan perdagangan internasional. Kemenko Perekonomian siap menampung dan mencarikan solusinya. Sebab perdagangan internasional disisi perekonomian kita itu penting agar perekonomian kita kedepannya lebih baik lagi,” ujar Susiwijono
Pada kesempatan itu, Sesmenko Perekonomian juga memaparkan soal Pengaturan Impor Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong dalam PP 46/2023.
“Ketidakpastian ekonomi global masih kita hadapi saat ini. Apalagi sejumlah negara dunia juga melakukan larangan ekspor khususnya untuk produk pangan di tahun ini. Disisi lain, importasi kitapun menurun selama Januari- Septembet 2023,” ujar Susowijono.
Turut hadir pada kesempatan yang sama, Asisten Deputy V Bidang Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian Eko Haryanto, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Moga Simatupang, dan Kasie Angkutan Laut Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, Darwin Purba.
Selain itu, Direktur Strategi dan Komersial Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas Rima Novianti, General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Koja Indra Hidayat Sani, Executif General Manager PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri, yang mewakili New Priok Container Terminal One (NPCT-1) Didip Sulaiman, Direktur Multi Terminal Indonesia (MTI) Yandri Trisaputera.
Kemudian, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Juswandi Kristanto, dan Dirut PT Graha Segara yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) M Roy Rayadi.
Kemudian, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Juswandi Kristanto, dan Dirut PT Graha Segara yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) M Roy Rayadi.
Juga diikuti seluruh Fungsionaris BPP GINSI maupun Badan Pengurus Daerah (BPD) GINSI, antara lain; Banten, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, Lampung, Sumatera Utara (Sumut), Riau dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam acara tersebut Ketua Umum BPP GINSI Capt Subandi membuka langsung Rakernas ke-2 tahun 2023 GINSI.
Subandi menegaskan, Rakernas adalah untuk membahas program kerja dan rencana strategis organisasi serta melakukan akselerasi untuk menjawab tantangan importasi kedepannya.
Capt Subandi mengatakan, importasi adalah suatu keniscayaan karena tidak ada satu negara-pun di dunia ini yang bisa memenuhi sendiri kebutuhan dalam negerinya. Karenanya ada saling ketergantungan satu negara dengan negara lainnya.
“Kalau ada stigma negatif dan menolak importasi itu sama halnya menolak sunatulloh atau hukum alam. Keinginan kami impor itu di atur tapi jangan kami dibinasakan. Karena importasi mampu menghidupi sektor usaha/jasa lain. Termasuk di Pelabuhan karena ada komoditas impor yang dibawa melalui pelabuhan. Importasi juga menyerap jutaan tenaga kerja di Indonesia,” ucap Capt Subandi.
Subandi menerangkan bahwa importasi turut berpartisipasi meningkatkan perekonomian Indonesia, bahkan pada 2022 saja, negara menerima pajak atas barang yang diimpor mencapai Rp 280 Triliun.
“Berangkat dari semangat yang sama GINSI berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dan selalu menyerap asprirasi dari anggota perusahaan serta membantu perusahaan anggota jika ada kendala-kendala saat melakukan kegiatan berusaha”, tutupnya
Acara Rakernas ke 2 GINSI di lanjutkan rapat komisi melalui penyampaian program kerja dan memberikan rekomendasi, selanjutnya di syahkan oleh pimpinan sidang menjadi kerangka acuan kerja Nasional. -rays-
Penulis : Rays