Globalbanten.com | Dinkes Kota Bogor telah menangani 25 petugas Pemilu 2024 yang mengeluh sakit setelah pemungutan dan penghitungan suara. Dinkes telah mengantisipasi hal ini dengan menurunkan sejumlah tenaga kesehatan.
“Sampai hari ini sudah ada 25 orang pasien yang ditangani petugas kesehatan. Lima orang dari 25 orang yang sakit ini menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Sekretaris Dinkes Kota Bogor Erna Nuriana.
Erna merinci, 25 petugas pemilu yang mengalami sakit terdiri dari 14 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), 2 panitia pemilihan kecamatan (PPK), 3 petugas PPK, 1 petugas, dan 4 pemilih. Mereka mengalami gangguan kesehatan seperti hipertensi, kelelahan, gangguan lambung, diare, hingga pneumonia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari 25 orang ini masing-masing mengalami sakit berbeda. Di antaranya hipertensi 6 orang, kelelahan 5 orang, gangguan lambung 2 orang, diare 2 orang, hamil 1 orang, ISPA 3 orang, sakit kepala 1 orang, pneumonia 4 orang, dan diabetes melitus 1 orang,” kata Erna.
“Kami turut berkoordinasi dengan BPJS dan Dinsos untuk jaminan pembiayaan kesehatan, karena lima orang dari 25 orang yang sakit ini menjalani perawatan di rumah sakit,” tambahnya.
Erna juga menyebutkan bahwa 136 petugas kesehatan diterjunkan ke 68 kelurahan pada hari pencoblosan Pilpres 2024. Mereka disiapkan untuk menangani kesehatan petugas selama Pemilu 2024.
“Hari pencoblosan pada 14 Februari kemarin, Dinkes membuka posko kesehatan di 68 kelurahan dan selama masa perhitungan suara kami membuka posko kesehatan di kecamatan, puskesmas, rumah sakit, dan PSC Gesit 119 yang siaga 24 jam,” ujar Erna.(il/BGR)