Globalbanten.com l Saat team menyambangi kediaman tempat tinggal korban pemganiyayaan oleh ibu tiri, salah satu tetangga bernama Icha mengatakan Z adalah anak yang normal dan ramah dengan warga. Namun, Z memang jarang keluar rumah.
“Anak itu memang jarang keluar rumah, paling kalo keluar itu kalo ke warung atau buang sampah. Anak itu juga ramah, suka menyapa kalo ketemu saya,”Ucapnya, Selasa (23/1).
Diketahui, Icha merupakan tetangga yang pertama kali melaporkan kepada Ketua RT perihal kejadian dugaan penganiayaan terhadap Z pada Jumat lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya saat itu mendengar suara teriakan dari Z yang meminta ampun dan mendengar suara seperti pemukulan. Kesekoan harinya, saat Z keluar rumah, Icha melihat anak tersebut dengan kondisi luka lebam.
“Terus saya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak pengurus RT,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, bocah perempuan, Z kabur dari rumah kontrakannya yang berlokasi di RT 03/06, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang. Dia ditemukan tukang parkir di Jalan MH Thamrin dalam kondisi kebingungan.
“Katanya orang tuanya ayah tiri dan ibu tiri. Dia tinggal sama orang tua tirinya itu sekitar 2 tahun. Berdasarkan keterangan Z, dia telah dianiaya oleh orang tuanya,” kata Okem juru parkir saat ditemui, Rabu (24/1/2024) lalu.
Okem menyebutkan, terdapat luka lebam pada wajah bocah perempuan tersebut. Apalagi pada kedua lengannya terdapat beberapa luka bekas ikatan tali.
“Si Z ini bilang sempat di ikat di dekat kamar mandi pake tambang plastik sama orang tua tirinya itu sambil digebukin. Liatnya duh kasihan banget,” ungkap Okem.
Okem pun kemudian menghubungi pengurus RW dimana korban tinggal. Namun ditunggu beberapa lama tidak mendapatkan respon. Dia pun mengajak Z untuk melaporkan ihwal penganiayaan yang dilakukan oleh orang tua tirinya itu.
“Saya ajak ke Polres dia mau,” ya udah saya antarkan ke Mapolres (Polres Tangerang Kota),” pungkasnya.