GLOBALBANTEN.COM, Serang | Bau belerang menyengat tercium di
kawasan Puspemkab Serang di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Analisis
Kebijakan Muda Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten, Teddy
Hendrayadi mengatakan, di bawah kawasan Puspemkab Serang terdapat kandungan gas
biogenik, bukan belerang.
“Memang di kawasan itu ada gas
biogenik, karena dari informasi Badan Geologi menjelaskan seperti itu,” ungkap
Teddy. Namun penelitian belum dilakukan secara detail, karena alatnya belum ada
yang bisa mendeteksi secara rinci.
Pantauan awak media, sumber air
belerang muncul di saluran drainase di halaman proyek pembangunan gedung
Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ada beberapa titik yang menimbulkan luapan
air belerang. Bau menyengat juga tercium hingga ke Markas Polres Serang.
Sejumlah pegawai Pemkab Serang yang sudah menempati gedung di Puspemkab Serang
juga mengeluhkan adanya air belerang itu.
Mereka merasa terganggu karena
air belerang itu menimbulkan bau yang menyengat.
Menurut Teddy, gas biogenik atau gas dangkal terbentuk dari bakteri metanogenik
pada lingkungan anaerobik, khususnya pada daerah-daerah yang tingkat
sedimentasinya sangat tinggi.
“Gas biogenik ini dulunya
terbentuk karena rawa-rawa jadi ada pembusukan yang ketutup,” terangnya.
Ia mengaku, pihaknya sudah menginformasikan kepada Pemkab Serang bahwa di bawah
Puspemkab terdapat kandungan gas karena di sekitarnya sudah terdapat titik
semburan gas seperti di gedung Mapolres Serang maupun di dekat Tol Serang
Panimbang.
Bahkan, lanjutnya, titik semburan
gas dilaporkan hingga ke daerah Pontang atau di Pantai Utara Banten. Bahkan,
setiap tahun ada yang melapor.
Teddy meminta kepada masyarakat
dan pemerintah yang akan membangun gedung atau rumah agar tidak melakukan
pengeboran. Hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan semburan gas lebih besar,
bahkan ledakan.
“Kami
memang tidak menyarankan untuk melakukan pengeboran,” ujarnya. Kalaupun harus
mengebor, maka perlu diteliti dulu dan jangan sampai ngebor kalau ada gas.
Sumber Berita : radarbanten