GLOBALBANTEN.COM | Masyarakat pengguna jalan minta Bangli di sepanjang jalan yang menghubungkan perum Bonang dengan perum Binong kelurahan Bojong nangka, tepatnya di pasar Bojong Nangka kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang agar di tertipkan dan di bongkar
Selain terlihat sangat kumuh jalan juga makin sempit akibat banyaknya pengendara motor roda dua dan roda empat berhenti untuk sekedar membeli dagangan para penjual yang ada di Bangli
“Saya sangat terganggu dengan adanya Bangli Bangli yang ada Sepenjang jalan raya pasar Bonang yang menghubungkan bonang dan Binong, soalnya selain terlihat kumuh baik motor maupun mobil sering berhenti sembarangan untuk belanja, itu tanah kosong kan punya Pemda mohon jangan di peruntukkan untuk tempat jualan dong” ujar Rahmat (45) warga Binong yang setiap hari melewati jalan tersebut untuk berangkat kerja. Senin (02 Juni 2025)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada Ipul (50) warga perumahan Binong mengatakan semenjak adanya Bangli Bangli sepanjang jalan Raya Bonang tepatnya di pasar Bonang kelurahan Bojong nangka sungai yang ada di belakang Bangli jadi tempat pembuangan sampah sehingga air sungai jadi keruh dan berbusa

“Parah, bangunan liar yang ada di pasar Bonang selain di buat macet dan terlihat kumuh, jualan di pinggir jalan itu ada potong ayam dan jualan kambing untuk qurban, sehingga jalan makin sempit. Aparat Pemda terutama kelurahan atau kecamatan matanya udah picek kalau ya, bangunan liar tumbuh di biarkan saja” cetusnya
Ipul dan masyarakat pengguna jalan yang menghubungkan perum Bonang dan perum Binong berharap agar Bangli segera di bongkar dan sungai yang ada di belakang Bangli di bersihkan lagi supaya tidak terjadi banjir dan tempat Sarang jentik nyamuk.
Terpisah saat di konfirmasi ke Kelurahan Bojong nangka, Kecamatan Kelapa dua Lurah Bojong Nangka Dani Hardani mengatakan sudah melakukan teguran ke RW dan RT setempat namun tidak ada tanggapan
“Sudah kami tegor dengan para ketua rw sekitar, juga team 3 pilar, kedepan mau kita tata kembali” ucapnya melalui pesan wastup.