GLOBALBANTEN.COM.Bulakamba| Dua penumpang mobil tewas, yakni ibu dan anak yakni Sumnyah (62) meninggal dilokasi kejadian dan anaknya Cameliyah (33) keduanya warga Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba. Sementara pengemudi minibus, Wandi (45) selamat dan hanya mengalami luka ringan. Kedua jenazah langsung dievakuasi dan disemayamkan ruang jenazah RS. Bhakti Asih Brebes.
Wandi, pengemudi minibus korban selamat mengatakan, bahwa ia bersama keluarganya baru keluar rumah untuk bersilaturahmi lebaran dan hajatan ke saudaranya
Namun saat hendak melintasi perlintasan kereta dari selatan, tanpa diketahui tiba-tiba dari arah barat meluncur kencang menabrak mobilnya yang terpental sepuluh meter hingga kondisi mobil rusak parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya tidak mengetahui ada kereta api dari arah barat melintas dengan kecepatan tinggi,” kata Wandi.
Sementara Kanit Gakkum Satlantas Polres Brebes, Ipda Yuswi Candra, saat dihubungi Rabu (10/04/2024) malam, membenarkan peristiwa tersebut.
“Memang benar ada kecelakaaan di perlintasan tanpa palang pintu. Kasus ini masih kami selidiki,” singkatnya
Pangamat transportasi perkeretapian dan pengadaan barang dan jasa Milton Daeli mengatakan, Pada perlintasan liar dan/atau perlintasan yang tidak dijaga sudah merupakan langganan tempat hilangnya nyawa masyarakat indonesia, di perlintasan tersebut sangat jarang selamat korban tabrakan
“Bukan masalah perlitasan liar atau tidak, yang menjadi fokus adalah jangan sampai ada lagi korban nyawa. Dalam anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan tiap sudah disetujui anggaran terkait dengan studi tentang keselamatan perkeretaapian pada direktorat keselamatan perkeretaapian, pertanyaannya Mengapa kerap terjadi kecelakaan di pintu perlintasan terutama di pintu pintu perlintasan yang tidak di jaga, padahal anggaran sosilisasi dan himbauan lewat media online dan offline pasti ada yang dilakukan 2 atau 3 kali setiap tahun anggaran DJKA. Ungkapnya
Lebih lanjut Milton Daeli mengatakan Direktorat Jendral Perkeretaapian (DJKA) dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah sering melakukan investigasi sejenis yang harusnya tidak lagi terjadi kecelakaan sejenis.
“Dalam hal ini Menteri Perhubungan harus bertanggungjawab penuh atas keteledoran dan kesalahan yang terjadi pada Kementerian yang dipimpinnya, Di luar itu Direktur Jenderal Risal Wassal yang menjabat sekarang merupakan pejabat yang sangat berpengalaman di bidang keselamatan transportasi, seharusnya beliau sudah faham apa yang harus dilakukan