Warga Keluhkan Bau Menyengat Kotoran Ayam Petelur Milik PT.Gizindo Sejahtera Jaya

Jumat, 9 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Globalbanten.com | Aroma yang tidak sedap disertai banyaknya lalat menjadi keluhan warga wilayah Kampung Rukem RT 002 RW 001, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang Banten.

Usut punya usut, aroma yang tidak sedap tersebut diduga bersumber dari pembuangan kotoran ayam petelur milik PT.Gizindo Sejahtera Jaya, sehingga bersampak menimbulkan ke tidak nyaman warga kampung rukem sehingga menuai konflik di lingkungan sekitar.

Menurut keterangan warga Mander inisial SN mengatakan bau kotoran ayam sangat menyengat sehingga kami masyarakat sekarang tidak merasa nyaman, dugaan dampak dari kotoran ayam milik perusahaan PT.Gizindo Sejahtera Jaya yang dibuang ke hutan (red-leuweung) dan ini telah mencemari lingkungan Kampung Rukem.

Selain itu, banyak lalat akhir-akhir ini, sehingga aktivitas apapun menjadi terganggu, bahkan makan saja jadi tidak selera dikarenakan dihinggapi lalat semuanya, baik minuman kopi, teh manis, nasi, sayur mayur, lauk pauk, semuanya terkontaminasi dihinggapi lalat,” ucapnya pada awak media.

Baca Juga :  Prediksi Laga Pertandingan Tottenham Hotspur vs Manchester City di Piala FA

Menurutnya bahwa kejadian yang dirasakan warga saat ini sangat miris, semuanya teriak mengeluh adanya lalat berterbangan dimana-mana masuk ke rumah-rumah penduduk.

Di kampung rukem saat ini sedang dilanda penyakit lalat akibat adanya pembuangan kotoran ayam, bahkan lalat sudah masuk kerumah sehingga kita tidak nyaman,” ujarnya.

Lanjut inisial SN serangan lalat akibat yang di timbulkan gegara kotoran ayam membuat lingkungan tidak nyaman.

“Apalagi pada saat ada tamu dirumah, membuat tamu sampai tidak nyaman, malu saya mah, apalagi kalau kita ke lokasi pembuangan terasa sesak dan bau tak sedap,” tegasnya .

Baca Juga :  Sekda Buka Gema Ramadan 1445 Hijriyah Kelurahan Kelapa Dua, Tangerang

“Baru bikin kopi aja lalat langsung nempel di gelas, makan aja di piring lalat langsung singgah, kita benar-benar tidak nyaman,” ucapnya sambil berharap lalat dan bau kotoran hilang.” Ucap warga kp rukem desa mander yang tidak mau di sebut namanya.

Sampai berita ini diterbitkan beberapa pihak, tim awak media akan berupaya melakukan konfirmasi ke pihak management PT Gizindo serta dinas terkait.

(Zulkar)

Berita Terkait

Adian Natipulu Akui Kaltim Banyak Tambang Ilegal, Berani ” Ngak” Bahlil Bersihkan
Tidak Masuk Akal Terkait Anggaran Belanja Baju Dinas, DPRD Kota Tangerang Diduga Mainkan Harga
Tingkatkan Kesehatan dan Kebugaran Tahanan, Lapas Pemuda Tangerang Laksanakan Senam Bersama dan Bagikan Vitamin
Tingkatkan Inovasi Desa, Pemdes Kohod Gelar MusrenbangDes TA 2025
Turnamen Sepak Bola PIK 2 CUP U-19 2024 di Pakuhaji, Bidik Bibit Unggul untuk FORKAB
Kesepakatan Peningkatan Tata Kelola Hukum, Pj. Gubernur Banten dan Kajati Teken MoU
IDI Cabang Tangerang Gelar Pertemuan ilmiah Tahunan (PIT) Ke VIII.
LSM GMBI bersama Jajaran Jurnalis Gelar Audensi di Sambut Hangat Oleh Wakpolres Lebak

Berita Terkait

Minggu, 15 September 2024 - 21:55 WIB

Adian Natipulu Akui Kaltim Banyak Tambang Ilegal, Berani ” Ngak” Bahlil Bersihkan

Selasa, 10 September 2024 - 21:08 WIB

Tidak Masuk Akal Terkait Anggaran Belanja Baju Dinas, DPRD Kota Tangerang Diduga Mainkan Harga

Kamis, 5 September 2024 - 16:52 WIB

Tingkatkan Kesehatan dan Kebugaran Tahanan, Lapas Pemuda Tangerang Laksanakan Senam Bersama dan Bagikan Vitamin

Rabu, 4 September 2024 - 14:08 WIB

Tingkatkan Inovasi Desa, Pemdes Kohod Gelar MusrenbangDes TA 2025

Minggu, 1 September 2024 - 08:47 WIB

Turnamen Sepak Bola PIK 2 CUP U-19 2024 di Pakuhaji, Bidik Bibit Unggul untuk FORKAB

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Musnahkan 1 Kilogram Sabu, Polda Sulteng Komitmen Perangi Narkoba

Selasa, 17 Sep 2024 - 11:55 WIB