GLOBALBANTEN.COM | Tangerang
Sebuah Toko obat daftar G yang berlokasi di Jalan Raya Salembaran, Desa Cengklong, RT/01 RW/ 02, Kecamatan Kosambi, Tangerang diduga kebal hukum. Sabtu, (31/05/2025.)
Saat dikonfirmasi, Hariyadi penjaga toko menyebut bahwa omset penjualan eximer dan tramadol dalam satu hari mencapai 2 hingga 2,5 Juta.
“Eximer harganya 10 ribu, tramadol 50 ribu, saya diintruksikan buka dari jam 6 pagi sampai tutup jam 9 malam, selebihnya cod didepan, semua udah kordi, termasuk Polsek, kalau belum mana mungkin kita bisa jual begini,” beber Heriyadi 31/05.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak lama kemudian, diduga bos atau bandar obat yang bernama Marzuki mencoba meredam wartawan dengan menawarkan untuk mengirimkan nomer rekening.
“Bagaimana acara ini, tolong kirim noreknya biar anak-anak bisa cod, siapa yang tidak kenal saya, saya marzuki saya sudah biasa menghadapi ginian, saya tau plat mobil kakak, ngapain muter-muter di Teluknaga aja tiap malam, Sepatan, Paku Haji, semua buka,” ujar Marzuki melalui telepon seluler.
Mengetahui hal itu, wartawan bergegas mengunjungi Polsek Teluknaga dan langsung melaporkannya ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) perihal adanya toko obat keras di jual tanpa resep dokter yang berkedok toko bedak bayi. Namun sesampainya di Polsek petugas malah mengarahkan wartawan ke Babinsa.
“Ke Babinsa aja bu yang punya wilayah, kalau saya mana tau lokasinya dimana, lagian siapa yang jaga disini, kalau enggak ke obsnal aja langsung, jangan bilang ditolak ya laporannya, awas disini banyak sisi tv,” ujar petugas yang ada di SPKT.
Sebelum ke SPKT wartawan sudah menginformasikan hal tersebut ke (RB) inisial yakni bertugas sebagai penyidik Polsek Teluk Naga, namun sia-sia karena tidak ada tindakan.
“Ya bu nanti saya sampaikan dulu ke kanit reskrimnya,” pungkas penyidik RB kepada wartawan.
Kemudian wartawan mencoba keruangan Kanit Reskrim dan ke ruangan obsnal, namun upaya untuk menemui Kanit Reskrim maupun obsnal tak membuahkan hasil, karena mereka sulit untuk dijumpai, entah alasannya apa.
“opsnal sudah pada pulang tadi pagi, coba saya hubungin kanitnya dulu, opsnalnya enggak ada kalau siang gini,”ungkap pak Amsir.
Tak berhenti disitu, wartawan mencoba untuk menghubungi Kanit Reskrim melalui telepon seluler, namun tidak ada jawaban diduga Kanit Teluknaga tutup mata atau alergi terhadap wartawan.
Selang waktu kurang lebih satu jam kemudian anggota Polsek Teluknaga turun ke lokasi, namun sesampainya dilokasi penjaga toko kabur, diduga terkesan bertele-tele untuk menindak toko obat keras tersebut.
Dengan adanya pemberitaan ini, Polsek Teluknaga diminta segera secepatnya menindak toko obat keras golongan G tersebut.(Red)